Aberasi Kromosom
BAB V
Tanpa adanya
keragaman organisme maka analisis genetika tidak dapat dilakukan. Percobaan
persilangan yang dilakukan Mendel pada kacang kapri dapat dilakukan karena
adanya keragaman baik dari warna biji, bentuk biji, maupun warna bunga. Timbul
pertanyaan dari mana keragaman tersebut muncul dan bagaimana terjadinya? Secara
singkat hal ini dapat dijelaskan bahwa organisme memiliki kecenderungan untuk
mengalami perubahan dari suatu karakter menurun ke karakter lainnya. Proses
perubahan ini disebut mutasi. Terdapat dua kelompok
mutasi yaitu mutasi gen atau mutasi titik dan mutasi basa ganda atau mutasi
kromosom (aberasi kromosom).
MUTASI GEN
Suatu gen dapat
berubah dari satu bentuk ke bentuk alel lainnya. Perubahan ini dapat terjadi
dalam satu gen atau sering disebut mutasi titik. Mutasi gen dapat terjadi pada jaringan
somatik maupun pada jaringan germinal. Jika terjadi pada jaringan somatik maka fenotipe
yang terlihat sering kali kontras dikelilingi oleh sel-sel normal. Jaringan
atau sel yang mengalami mutasi pada tanaman dapat diperbanyak melalui kultur
sel atau jaringan sehingga diperoleh klon-klon yang identik dengan sel atau
jaringan yang mengalami mutasi tersebut.
Mutasi somatik
tidak diwariskan kepada zuriatnya kecuali kalau jaringan mutan pada tanaman
klon ini berkembang menjadi jaringan germinal yang menghasilkan gamet dan
diwariskan pada zuriatnya. Fenotipe hasil mutasi dapat dikelompokan dalam lima
kelas, yaitu:
1. Mutasi Morfologi. Pengaruh mutasi morfologi dapat dilihat seperti bentuk, warna ataupun
ukuran. Contoh-contoh mutasi morfologi
antara lain: warna mata putih pada Drosophila, tanaman kate pada Pisum
sativum dan askospora albino.
2. Mutasi Letal. Mutasi letal terjadi karena adanya alel baru yang efeknya letal,
mematikan organisme. Contoh ketidaknormalan darah pada manusia. Akan tetapi
kerap kali gen ini baru dikenali melalui efeknya pada mortalitas.
3. Mutan Kondisional. Alel
mutan mengekspresikan fenotipe mutannya pada suatu kondisi tertentu yang disebut
kondisi
restriktif sedangkan pada kondisi lainnya mengekspresikan fenotipe
normal disebut kondisi permisif. Mutan-mutan kondisional terhadap
temperatur paling sering dipelajari. Sebagai contoh pada Drosophila
dikenal “dominan letal peka terhadap suhu”. Individu hetrozigot (H+/H)
fenotipenya normal pada suhu 200C (kondisi permisif), akan tetapi
mati jika suhunya dinaikan mencapai 300C (kondisi restriktif).
4. Mutan Biokimia. Mutan
ini dapat diidentifikasikan dengan hilangnya atau berubahnya beberapa fungsi biokimia
dalam sel. Perubahan ini dicirikan dengan hilangnya kemampuan untuk tumbuh dan
berkembang biak. Tetapi kemampuan tumbuh mutan dapat pulih kembali melalui
penambahan nutrisi tertentu dalam media pertumbuhannya.
5. Mutan Resistan. Sel
atau organisme yang termasuk dalam kelompok mutan resistan memiliki kemampuan tumbuh
dalam media yang mengandung beberapa inhibitor tertentu seperti sikloheksimida,
patogen tertentu, yang tipe liar biasanya rentan. Mutan-mutan ini mudah
diseleksi dan mudah dilihat krena banyak digunakan secara intensif.
Mutasi titik
ialah mutasi yang terjadi akibat perubahan pada satu pasang basa DNA suatu gen.
Perubahan pasangan basa ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan kodon-kodon
pada mRNA yang dibentuk oleh gen tersebut. Terdapat dua mekanisme mutasi titik
yaitu: (1) subsitusi pasangan basa dan (2) penambahan atau pengurangan pasangan
basa.
1.
Mutasi akibat substitusi
pasangan basa
Susbsitusi pasangan basa ialah pergantian satu pasang nukleotida
oleh pasangan nukleotida lainnya. Substitusi pasangan basa terdiri dari dua
kategori: (a) transisi, yaitu penggantian satu basa purin (adenin atau
guanin) oleh basa purin yang lain atau penggantian basa pirimidin (timin atau
sitosin) oleh pirimidin yang lain; dan (b) transversi, yaitu penggantian
basa purin oleh pirimidin atau penggantian pirimidin oleh purin.
Dari pasangan basa melalui substitusi pasangan basa akan diperoleh
tiga kemungkinan pasangan basa baru, yaitu satu hasil transisi dan hasil
transversi. Dari satu kodon melalui pergantian satu pasang basa akan diperoleh
sembilan kemungkinan kodon baru. Terdapat tiga kodon yang dihasilkan yaitu kodon
sinonim, yang menghasilkan asam amino yang sama dengan kodon
asli yaitu sistein, kodon dengan asam amino triptofan, dan kodon
akhir tanpa asam amino. Dengan munculnya kodon sinonim maka
mutasi tidak menyebabkan perubahan protein (mutasi bisu atau sama
arah). Mutasi yang menghasilkan
asama mino baru disebut rubah arah dan mutasi yang menghasilkan kodon
tanpa akhir disebut mutasi hilang arah.
2. Mutasi akibat penambahan
atau pengurangan pasangan basa
Pada sistem koreksi akibat
kesalahan pasangan basa dapat terjadi kehilangan satu pasangan basa atau
tersisipnya pasangan basa baru yang mula-mula tidak ada. Kehilangan atau penyisipan
satu pasangan basa pada DNA dapat menyebabkan perubahan sederetan kodon mRNA
yang terdapat dibelakang titik perubahan tersebut. Akibatnya terjadi perubahan
banyaknya asam amino dan perubahan panjang rantai polipetida yang disandikan.
Kegunaan Mutasi
Mutasi adalah
suatu proses biologi yang telah ada selama adanya kehidupan. Alel mutan
digunakan sebagai ciri genetik atau sebagai wakil gen yang digunakan sebagai
cara untuk melacaknya. Dalam genetika moderen gen mutan telah mempunyai peranan
lain yaitu dapat digunakan dalam menguraikan bagian-bagian penting fungsi
biologi dan memeriksa cara bekerjanya dan hubungannya.
MUTASI BASA
GANDA DAN ABERASI KROMOSOM
Mutasi basa
ganda adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik akibat perubahan
sejumlah basa yang berdampingan pada rantai DNA. Mutasi ini meliputi perubahan
struktur dan perubahan banyaknya kromosom.
Perubahan
Struktur Kromosom
Perubahan
struktur kromosom dapat dibedakan ke dalam: delesi atau defisiensi, duplikasi,
inversi, dan translokasi.
a. Delesi atau defisiensi
Delesi adalah mutasi akibat hilangnya dua atau lebih nukleotida yang
berdampingan. Mutasi ini melibatkan sebagian kecil gen yang ada pada kromosom
atau sepotong kromosom yang mengandung beberapa gen. Delesi dapat terjadi pada
ujung kromosom yang disebut dengan delesi terminal, dan bisa juga terjadi di
tengah kromosom atau delesi interstisial.
b. Duplikasi
Duplikasi ialah mutasi terjadi akibat penambahan ruas kromosom atau
gen, dengan ruas yang telah ada sebelumnya. Duplikasi merupakan kebalikan dari
delesi. Akibat mutasi ini akan terjadi pengulangan ruas-ruas DNA dengan
runtunan basa yang sama, kromosom mutan lebih panjang dari pada kromosom liar. Segmen
kromosom yang berduplikasi dapat dalam urutan tandem (a b cd cd f),
bukan tandem (a cd b cd f) atau dalam urutan terbalik (a b cd
dc f).
c. Inversi
Inversi pada kromosom merupakan perubahan orientasi segmen kromosom.
Ada dua tipe inversi kromosom: inversi perisentrik dan inversi parasentrik. Inversi
perisentrik melibatkan sentromer dalam segmen inversi, sedangkan inversi
parasentrik sentromer tidak dalam segmen inversi.
d. Translokasi
Translokasi ialah mutasi yang terjdi akibat perpindahan ruas DNA ke
tempat yang baru. Perpindahan ini dapat terjadi pada satu atau antar kromosom
yang berbeda yang bukan homolognya.
Kromosom translokasi banyak digunakan dalam studi genetika yaitu
untuk mempelajari efek posisi, grup keterpautan, atau untuk mengelompokkan grup
keterpautan. Titik patahan suatu trasnlokasi dapat digunakan sebagai ciri
genetik. Translokasi menurunkan frekuensi pindah silang bagian kromosom dekat
titik translokasi dan meningkatkan frekuensi pindah silang pada daerah kromosom
bukan translokasi. Cara berpasangan translokasi heterozigot menyebabkan
kromosom bukan homolognya mendekat dan memungkinkan terjadinya rekombinasi
antar kromosom bukan homolognya.
Mutasi pada struktur kromosom dapat dipelajari pada video (Youtube channel: Walter Jahn)
Perubahan
Jumlah Kromosom
Jumlah kromosom
dapat berubah baik bertambah atau berkurang. Perubahan seperti ini teramati
pada kromosom eukaryot tingkat tinggi seperti tanaman dan hewan. Terdapat dua
jenis perubahan jumlah kromosom: aneuploidi yaitu penambahan atau
pengurangan satu basa atau beberapa kromosom pada satu ploidi dan euploidi
yaitu penambahan atau kehilangan keseluruhan kromosom dalam satu ploidi.
Aneuploidi
Organisme
aneuploid adalah organisme yang kandungan kromosom dalam inti selnya tidak
merupakan kelipatan dari jumlah kromosom haploidnya karena adanya penambahan
atau kehilngan satu atau bebrapa kromosom pada genomnya. Asal usul aneuploid
adalah nondisjunction.
Tipe-tipe aneuploid dikelompokkan
berdasarkan banyaknya kromosom yang hilang dan atau bertambah dalam suatu
individu:
Gambar 1. Peristiwa non-disjunction pada mitosis |
Tipe
|
Jumlah kromosom
|
Contoh
|
Disomi (normal)
|
2n
|
AA
BB CC
|
Monosomi
|
2n-1
|
A- BB CC
|
Nullisomi
|
2n-2
|
BB
CC
|
Polisomi
|
Kromosom
ekstra
|
|
Trisomi
|
2n+1
|
AAA
BB CC
|
Trisomi ganda
|
2n+1+1
|
AAA
BBB CC
|
Tetrasomi
|
2n+2
|
AAAA
BB CC
|
Pentasomi
|
2n+3
|
AAAAA
BB CC
|
Euploid
Euploid adalah
keragaman dalam satu set kromosom lengkap (genom). Makhluk euploid mempunyai jumlah kromosom
yang tepat merupakan kelipatan jumlah kromosom pada satu genom. Pada tumbuhan
poliploid yang set-set kromosomnya berasal dari spesies yang sama disebut Autopoliploid,
sedangkan jika set-set kromosomnya berasal dari spesies yang berbeda disebut Alopoliploid.
Euploid
|
Jumlah kromosom
|
Contoh
|
Monoploid
|
Satu
(n)
|
A
B C
|
Diploid
|
Dua
(2n)
|
AA
BB CC
|
Triploid
|
Tiga
(3n)
|
AAA
BBB CCC
|
Tetraploid
|
Empat
(4n)
|
AAAA
BBBB CCCC
|
Pentaploid
|
Lima
(5n)
|
AAAAA
BBBBB CCCCC
|
Hexaploid
|
Enam
(6n)
|
AAAAAA
BBBBBB CCCCCCC
|
dst
|
dst
|
dst
|
Monoploidi
Tumbuhan
monoploid adalah tumbuhan yang hanya mempunyai satu set kromosom (x). Untuk
spesies tumbuhan normal diploid seperti jagung (2n=2x=20), monoploid jagung
akan sama dengan haploidnya (n=x=10). Pada tanaman kentang (n=2x=24) tidak sama
dengan haploidnya (x=12), sedangkan dalam gametnya dijumpai n=24.
Meiosis pada
tanaman monoploid tidak berlangsung normal, karena kromosom tidak berpasangan. Jadi
ciri tanaman monoploid adalah steril. Jika meiosis terjadi dan setiap kromosom
bersegregasi secara acak, maka peluang agar semua kromosom menuju ke kutub yang
sama adalah (1/2)x-1, dengan x adalah jumlah kromosom. Sehingga
untuk mendapatkan gamet fertil dari tanaman monoploid sangat kecil
kemungkinannya terutama jika x nya besar.
Tanaman haploid
atau monoploid dapat terjadi secara spontan di populasi alami seperti pada
jagung yaitu biji jagung embrio yang berasal dari sel telur yang tidak
difertilisasi. Pada cabai haploid bisa diperoleh dari salah satu anggota
kecambah kembar yang berasal dari sel sinergid yang berkembang menjadi embrio
haploid, sedangkan pada kapas haploid diperoleh dari semigami yaitu nukleus sel
telur tidak berfusi dengan nukleus sperma, masing-masing membelah menjadi
sel-sel dan berkembang menjadi embrio haploid. Secara buatan tanaman haplopid
diperoleh melalui kultur anter atau polen yang masih muda.
Autopoliploid
Autopoliploid
dapat diidentifiaksi dengan kromosom-kromosom homolog yang berpasangan tidak
hanya bivalen tetapi mungkin trivalen atau lebih.
Triploid. Triploid umumnya autopoliploid, dan bisa dibuat dengan
menyilangkan tanaman tetraploid (4x) dengan diploidnya (2x). Gamet 2x dari
tetraplid akan bergabung dengan gamet x dari diploid dan membentuk tanaman
triploid (3x). Tanaman ini steril karena cara kromosom berpasangan pada saat
meiosis. Kromosom homolog pada saat meiosis akan berpasangan trivalen atau
bivalen + univalen. Kegunaan tanaman triploid adalah untuk menghasilkan buah tanpa
biji seperti varietas semangka tanpa biji.
Autotetraploid. Autotetraploid dapat terjadi secara alami hasil penggandaan secara
spontan genom 2x menjadi 4x atau secara buatan dengan menggunakan kolkisin. Banyaknya
set kromosom meningkat berasosiasi dengan ukuran tanaman yang membesar. Ukuran
sel, stomata, daun, bunga dan lannya lebih besar dibandingkan ukuran tanaman diploidnya.
Sejumlah tanaman yang dibudidayakan adalah tetraploid secara alami: alfafa,
apel Mc. Intosh, white clopr, kopi, kentang, kacang tanah. Banyak tetraploid
buatan dengan menggunakan kolkisin telah mendapat perhatian dan terkenal dalam
perdagangan misalnya tanaman hias, rye, barley, bit gula, red clover. Penampakan tanaman ini lebih kekar daripada
tanaman diploid.
Gambar 2. Cara kromosom berpasangan pada tetraploid dan triploid |
Allopoliploid
Alopoliploid secara klasik telah dibuat oleh
G. Karpechencho pada tahun 1928. Karpechencho menginginkan tanaman hibrid yang
berdaun kubis (Brassica) dan berakar lobak (Raphanus). Kedua tanaman tersebut
mempunyai jumlah kromosom 18 dan mempunyai hubungan cukup dekat untuk dapat
disilangkan. Persilangan interspesifik ini menghasilkan biji yang bila
ditanaman menjadi tanaman hibrid yang steril karena 9 kromosom dari kubis tidak
homolog dengan 9 kromosom dari lobak akibatnya pada waktu meiosis tidak ada
kromosom yang bersinapsis dan bersegregasi dengan normal.
Lobak
(Raphanus)
|
X
|
Kubis
(Brassica)
|
2n1
= 2x = 18, n1 = 9
|
2n2
= 2x = 18, n2 = 9
|
|
n1
+ n2 = 18
Hibrid
steril
|
Tetapi Karpechencho
mendapat biji dari tanaman steril tersebut. Ketika biji-biji tersebut ditanam
ternyata diperoleh tanaman fertil dengan jumlah kromosom 36. Semua tanaman
fertil ini adalah tanaman alopoliploid yang terbentuk secara spontan akibat
kromosom berganda menjadi 2n1+2n2 dalam tanaman hibrid
steril. Tanaman alopoliploid ini kadang disebut amphidiploid. Ternyata tanaman
yang diperoleh tidak seperti yang diharapkan, berdaun lobak dan berakar kubis.
Tanaman
alopoliploid ini disilangkan kembali ke salah satu tetuanya yaitu lobak,
zuriatnya akan berkromosom 2n1+n2 yaitu n1+n2
dari gamet tanaman alopoliploid dan n1 dari gamet lobak sehingga n2
kromosom tidak mempunyai pasangannya akibatnya zuriatnya steril. Tanaman ini
merupakan spesies baru yang diciptakan oleh Karpechencho dan diberi nama Raphanobrassia.
Dalam pemuliaan
tanaman alopoliploid disintesis secara rutin dengan tujuan menggabungkan
beberapa sifat baik dari kedua spesies tetua ke dalam satu spesies beru. Tetapi
hasil yang diperoleh tidak dapat diduga seperti yang dialami oleh Karpechencho.
Salah satu amphidiploid yang terkenal adalah Triticale, yaitu
alopoliploid hasil silangan gandum (Triticum, 2n = 6x = 42) dengan rye (Secale,
2n = 2x = 14). Triticale merupakan spesies baru yang mempunyai sifat
berdaya hasil tinggi seperti gandum dan berbulir besar seperti rye. Alopoliploid
juga terdapat secara alami terutama dalam famili Gramineae, hasil
persilangan antar spesies ini diikuti dengan penggandaan jumlah kromosom. Hal yang sama juga terdapat pada genus Brassica
yaitu B. oleracea (2n=18), B. nigra (2n=16) dan B. campestris (2n=20),
semua kombinasi persilangan ini dihasilkan 3 amphidiploid yaitu B. carinata (2n=34),
B. napus (2n=38) dan B. juncea (2n=36).
Untuk membedakan
antara alopoliploid dengan autopoliplopid adalah dengan memperhatikan cara
kromosom berpasangan pada waktu meiosis. Pada alopoliploid, sebagian besar
kromosom berpasangan bivalen. Contohnya pada tanaman gandum adalah
aloheksaploid (2n=6x=42), rata-rata dijumpai 20-21 pasangan bivalen dengan
maksimum 21 pasangan. Cara kromosom berpasangan multivalen jarang dijumpai pada
alopoliploid. Cara kromosom berpasangan ini dikontrol secara genetik dan jika
kontrol ini tidak ada maka kromosom homeolog akan saling berpasangan.
Aberasi Kromosom dapat dipelajari lebih lanjut pada PPT ini:
Tulisan yg sangat menarik dan dapat membantu mahasiswa dalam mencari referensi tulisan tentang aberasi kromosom 👍👍
BalasHapusHatur nuhun. Semoga membantu lebih memahami tentang mutase terutama yang terkait dengan aberasi kromosom. Dan lebih mencintai Genetika
HapusSaya mau bertanya terkait dengan mutasi, tapi saya tidak memiliki background Biologi, hanya tertarik sekali dengan masalah yang berhubungan dengan genetika terutama mutasi.
BalasHapusEeeh nemu blog ini.
Untuk orang yang disebut down sindrom itu termasuk mutasi? atau bagaimana? Bisa tolong dijelaskan.
Down Syndrom atau Sindrom Down merupakan kelainan genetik karena aberasi kromosom yaitu aneuplodi, dengan adanya penambahan 1 kromosom pada kromosom No 21. Sindrom down memiliki ciri penampilan wajah yang khas, mengalami pertumbuhan yang terlambat, cacat intelektual, dan acap kali berhubungan dengan masalah tiroid atau penyakit jantung. Semoga membantu ...
Hapusmenarik sekali diskusi tentang down syndrom, apakah anak yg mengalami down syndrom bisa berumur panjang ?
HapusTulisan yg sangat membantu mahasiswa untuk referensi pelajaran genetika.. tulisan mudah dipahami karena bahasanya jelas dan ringkas.
BalasHapusTerimakasih :)
Kembali kasih Dini. Masih akan ada materi-materi berikutnya terkait dengan genetika. Ditunggun yaaa ...
HapusSangat membantu sekali, penjelasan yg mudah dipahami , dilengkapi PPT dan ada videonya jugaa. terbaik. terimakasih :)
BalasHapusKembali kasih, semoga membantu .. silahkan apabila ada yang mau didiskusikan … Tunggu postingan-postingan selanjutnya yaa ...
HapusSangat membantu sekali, penjelasan yg mudah dipahami , dilengkapi PPT dan ada videonya jugaa. terbaik. terimakasih :)
BalasHapusMenarik ,singkat jelas ada vidio,power point ,mdh untk dipelajari mhsswa.👍👍👍👍
BalasHapusTerimakasih. Semoga membantu lebih memahami mengenai mutase ...
HapusWah mantap tulisannya, sangat membantu sebagai informasi tambahan dalam mataa kuliah..penjelaasannya sangat mudaah sekali dipahami oleh saya.
BalasHapusTerimakasih. Silahkan apabila ada yang mau didiskusikan. Tunggu postingan-postingan selanjutnya ...
Hapus
BalasHapusMenarik sekali blognya. Boleh ikut diskusinya ya. Tapi maaf saya termasuk awam untuk soal mutasi. Dari bacaan aberasi kromosom, bagaimana dengan semangka tanpa biji apakah hasil mutasi juga?
Terimakasih. Ditunggu pencerahannya …
Terimakasih semoga blog ini sedikit banyak bisa membantu lebih memahami seputar genetika.
HapusSemangka tanpa biji adalah tanaman triploid hasil persilangan antara tanaman tetraploid dengan diploid. Termasuk pada euploid yaitu penggandaan kromosom pada genom dasarnya. Semangka tanpa biji (triploid) bersifat steril karena proses meiosis tidak berlangsung karena perpasangan kromosom bias bivalen atau univalent (lihat gambar perpasangan kromosm triploid). Lebih enak makan semangka tanpa biji atau dengan biji ... He he
Sangat menarik dan mudah untuk dipahami, penjelasannya sangat terperinci
BalasHapusTerimakasih. Semoga membantu.Silahkan bila ada yang ingin didiskusikan ...
HapusTerimakasih ibu, bisa buka blog ibu k jadinya kalo udah mulai lupa materi genetika :)
BalasHapus