Mitosis dan Meiosis
BAB IV
Analisis
Medelisme dapat dijelaskan tanpa harus mengetahui apa itu gen atau bagaimana
gen mengontrol fenotipe agar analisa hasil persilangan dan dugaan sesuai dengan
hukum segregasi dan berpadu bebas. Semua ini dapat dilakukan dengan cara gen
dipandang sebagai faktor hipotetik yang abstrak dengan menggunakan lambang
tanpa harus mengetahui kodratnya secara fisik atau letaknya di dalam sel. Menjadi
suatu pertanyaan, struktur apa di dalam gen yang berkaitan dengan hipotesis gen
ini? Kemajuan dan perkembangan genetika karena adanya pemikiran bahwa gen yang
dihipotesiskan oleh Mendel berasosiasi dengan struktur tertentu di dalam sel
yang disebut kromosom. Konsep
sederhana ini telah dikenal sebagai Teori Kromosom tentang pewarisan. Teori ini
adalah gabungan disiplin ilmu genetika dan sitologi dan telah membuktikan
hubungan percobaan penangkaran dengan tingkah laku struktur yang diamati di
bawah mikroskop.
MITOSIS
Mitosis merupakan
pembelahan nukleolus yang berasosiasi dengan pembelahan sel somatik. Pembelahan
ini akan menghasilkan dua sel baru yang identik identik dengan sel asalnya atau
tetuanya dan memiliki jumlah kromosom yang sama dengan sel tetua. Siklus hidup
sel atau siklus sel dapat dibagi ke dalam beberapa periode: Mitosis (M) dan
Interfase yang terdiri dari: Sintesis (S), G1, dan G2.
1. Gap 1 atau G1. Pada
periode ini terjadi sintesis persenyawaan yang diperlukan untuk replikasi DNA. Senyawa
yang disintesis adalah protein. Kemajuan
siklus sel dapat dihentikan oleh inhibitor sintesis protein. Pada sel yang
sedang aktif membelah periode G1 dapat berlangsung sampai 3-4 jam.
2. Sintesis atau S. Sintesis DNA
terjadi pada kromosom yang bereplikasi.
Sel-sel mengandung DNA dua kali lebih banyak akan tetapi jumlah kromosom
tidak berubah. Jika gugus dasar kromosom sama dengan N mengandung DNA sebanyak
C, maka kandungan DNA dalam sel diploid akan menjadi 2C, dan kandungan DNA
dalam sel setelah periode S akan sebanyak 4C. Periode sintesis biasanya
memerlukan waktu 7 sampai 8 jam.
3. Gap2 atau G2.
Pada periode ini protein yang diperlukan untuk mitosis yaitu subunit
benang gelendong dan protein kromosom disintesis. Waktu yang dibutuhkan pada
periode G2 umumnya adalah 2 sampai 5 jam.
Mitosis akan
mengikuti interfase yang terdiri dari empat fase. Seluruh proses mitosis
memerlukan waktu setengah sampai beberapa jam.
1.
Profase
Pada fase profase kromosom akan memadat dan menebal kemudian membelah
menjadi dua untai kromatid kecuali sentromernya. Kedua untai kromatid yang
masih terikat pada sentromernya dari setiap kromosom menjadi tampak. Kromosom
bergerak menuju ke tengah-tengah sel.
Nukleolus dan membran nukleus akan menghilang. Benang-benang gelendong
mulai diproduksi.
2.
Metafase
Pada fase ini setiap individu dari kromosom yang telah menjadi dua
kromatid akan bergerak menuju ke bidang equatorial dari sel dan benang
gelendong melekat pada sentromer dari setiap kromosom.
3.
Anafase
Fase anaphase dimulai ketika setiap pasang kromatid dari tiap
kromosom berpisah. Masing-masing kromatid akan bergerak menuju ke kutub yang
berlawanan. Pemisahan ini terjadi mulai dari sentromer yang sekarang sudah membelah.
Ketika tiap kromatid bergerak, maka kedua lengannya mengikuti sentromernya
sehingga tampak bentuk-bentuk huruf V atau J dengan ujung sentromer mengarah ke
kutub. Sekarang banyaknya kromosom dalam sel menjadi 4N dengan kandungan DNA sebanyak
4C.
4.
Telofase
Pada fase ini membran nukleus terbentuk kembali, kromosom mulai
mengendur, dan nukleolus tampak kembali. Sel membelah menjadi dua dengan
terbentuknya dinding sel yang baru di bidang equator yang membagi sitoplasma
menjadi dua.
Meiosis merupakan
proses yang terjadi pada peristiwa gametogenesis, yaitu ketika banyaknya
kromosom per sel berkurang menjadi haploid. Meiosis melibatkan dua siklus
pembelahan sel dan akan menghasilkan empat sel haploid. Pada meiosis tetap akan
didahului oleh premeiosis fase S, DNA disintesis untuk terjadinya meiosis. Karena
meiosis terdiri dari dua siklus pembelahan sel, maka dibedakan meiosis I dan
meiosis II. Kejadian-kejadian dalam meiosis I agak berbeda dari
kejadian-kejadian dalam meiosis II, dan keduanya berbeda dari mitosis. Pembelahan
meiosis dibagi ke dalam tahapan-tahapan, yaitu: profase, metafase, anafase dan
telofase. Profase I adalah yang paling
kompleks dimana tahapannya dibagi-bagi lagi, yaitu: leptoten, zigoten, pakhiten,
diploten, dan diakinesis. Proses-proses tersebut merupakan proses yang dinamis,
tidak terputus dan tidak ada batas yang jelas.
Meiosis I
1.
Profase I
a.
Leptoten. Pada fase ini kromosom mulai terlihat seperti benang, konstraksi kromosom terus
terjadi dalam leptoten dan dalam seluruh profase I. Struktur yang tampak pada
leptoten adalah munculnya penebalan di beberapa bagian disepanjang kromosom
seperti manik-manik pada kalung yang disebut kromomer. Dua kromatid dari tiap
kromosom belum dapat dibedakan.
b.
Zigoten. Kromosom
yang homolog mulai berpasangan atau sinapsis, bentuk-bentuk kompleks sinapsis
antar pasangan kromosom mulai tampak. Kromosom
yang berpasangan dua-dua disebut bivalen.
c.
Pakhiten. Kromosom
homolog berpasangan semakin dekat dan sempurna. Kromosom nampak mulai semakin
menebal.
d.
Diploten. Tiap
kromosom terpisah menjadi dua kromatid, sehingga pasangan kromosom yang
bersinapsis terdiri dari satu berkas empat kromatid homolog. Pada fase ini pasangan
kromosom mulai mengendur dan tampak struktur berbentuk silang atau huruf X yang
disebut kiasma antar kromatid bukan kembarannya.
e.
Diakinesis. Kromosom
semakin menebal dan sulit untuk dibedakan dari diploten. Nukleolus dan membran
nukleus mulai menghilang dan kiasma tampak bergerak menuju ke ujung kromosom
dalam tiap bivalen.
2.
Metafase I
Tiap pasangan kromosom berada pada bidang equator. Sentromer tiap
kromosom dari tiap pasangan kromosom homolog terikat oleh benang gelendong yang
berasal dari kutub yang berlawanan. Sentromer tidak membelah, ini salah satu
perbedaan dari mitosis.
3.
Anafase I
Seperti pada mitosis, anafase dimulai ketika kromosom bergerak ke
kutub yang berlawanan. Tiap kromosom dari tiap pasangan kromosom homolog bergerak
ke kutub yang berlawanan. Masing-masing kutub mendapat jumlah kromosom setengah
(1N).
4.
Telofase I
Kromosom mengendur dan membran nukleus mulai terbentuk. Sitokinesis,
pembelahan sel menjadi dua sel baru mungkin terjadi mungkin juga tidak yang
dipengaruhi oleh spesiesnya. Jika terjadi sitokinesis, maka akan dihasilkan dua
sel yang masing-masing berisi 1N kromosom dan 2C DNA. Jika tidak terjadi
sitokinesis, maka sel tetap mengandung 2N kromosom dan 4C DNA.
5.
Interfase
Periode ini sangat singkat, dan mungkin tidak ada. Kromosom tidak berepliaksi karena replikasi
sudah terjadi.
Meiosis II
1.
Profase II
Membran nukleus akan hancur dan benang-benang gelendong
terbentuk. Pada tumbuhan yang
sitokinesisnya tidak terjadi pada telofase I, benang-benang gelendong harus
tegak lurus pada keadaan anafase I agar terbentuk hasil meiosis yang normal. Kromosom
mulai berkontraksi dan menebal sehingga memperlihatkan jumlah kromosom yang
haploid (1N).
2.
Metafase II
Kromosom yang berupa dua kromatid berada pada bidang equator dan
pada masing-masing sentromernya melekat benang-benang gelendong dari kutub yang
berlawanan. Keadaan kromosom pada metafase II serupa dengan keadaan kromosom
pada metafase mitosis, hanya berbeda pada jumlah kromosomnya yaitu tinggal
separuh (1N).
3.
Anafase II
Sentromer terbelah dua dan masing-masing kromatid tertarik oleh
benang gelendong ke kutub yang berlawanan.
4.
Telofase
Pembelahan sel terjadi sehingga dihasilkan 4 sel haplod (1N). Membran
nukleus dan nukleolus terbentuk kembali. Kromosom akan mengendur dan mulai
tidak tampak.
Gambar 3. Proses meiosis II pada individu 2n=4 |
Perbedaan
Mitosis dan Meiosis
Kejadian-kejadian
pada mitosis terlihat serupa dengan kejadian-kejadian pada meiosis, tetapi akan
ditemukan beberapa perbedaan yang menjadi ciri dari proses-proses pembelahan
sel tersebut (Tabel 1).
Tabel
1. Perbedaan mitosis dari meiosis
Perbedaan
|
Mitosis
|
Meiosis
|
|
1.
|
Kromosom
berpasangan
|
tidak
|
ya
|
2.
|
Kromosom homolog berpasangan |
tidak
|
ya
|
3.
|
Kromosom
pindah silang
|
tidak
|
ya
|
4.
|
Pembagian
reduksional
|
tidak
|
ya,
anafase II
|
5.
|
Banyaknya sel
yang dihasilkan
|
2
|
4
|
6.
|
Ploidi dari
sel yang dihasilkan
|
diploid
(2n)
|
haploid
(n)
|
7.
|
Kandungan
bahan genetik
|
indentik dengan sel mula-mula | kromosom bisa tetap, bisa berubah, kombinasi baru hasil pindah silang |
8.
|
Sel yang
terlibat
|
hampir semua sel diploid maupun haploid | terbatas pada sel gamet |
Lebih lanjut silahkan pelajari PPT ''Mitosis dan Meiosis"
https://www.slideshare.net/FitriDamayanti9/mitosis-dan-meiosis-229745218
Proses siklus sel dan pembelahan mitosis dapat dipelajari pada video ini (Youtube channel: McGraw-Hill Animations)
https://www.slideshare.net/FitriDamayanti9/mitosis-dan-meiosis-229745218
Proses siklus sel dan pembelahan mitosis dapat dipelajari pada video ini (Youtube channel: McGraw-Hill Animations)
Sangat menarik untuk dibaca karena lengkap ada penjelasan power point dan video
BalasHapusKembali kasih. Semoga bias membantu lebih memahami materi pewarisan sifat keturunan … Ditunggu diskusinya ...
HapusSaya sebagai mahasiswa biologi sangat terbantu dengan tulisan diatas..menambah wawasan tentang mitosis dan meiosis
BalasHapusKembali kasih. Semoga bisa membantu lebih memahami materi ini. Silahkan bila ada mau didiskusikan … Tunggu postingan selanjutnya ya ...
HapusTulisan yg sangat membantu mahasiswa untuk referensi pelajaran genetika.. tulisan mudah dipahami karena bahasanya jelas dan ringkas.
BalasHapusTerimakasih :)
Kembali kasih. Silahkan bila ada mau didiskusikan … Tunggu postingan selanjutnya ya ...
HapusTulisan cukup sistematis, baik sebagai sumber informasi mahasiswa jurusan biologi dan pertanian
BalasHapusKembali kasih. Silahkan bila ada mau didiskusikan …
HapusSangat membantu sekali, penjelasan musah di mengerti dan lengkap juga :)
BalasHapusKembali kasih. Semoga bisa membantu lebih memahami materi ini. Silahkan bila ada mau didiskusikan … Tunggu postingan selanjutnya ya ...
HapusBeda antara mitosis dan meiosis adalah pada selnya ya?
BalasHapusIya salah satunya adalah itu. Mitosis berlangsung pada sel somatik atau sel tubuh dan dapat berlansung pada sel yang diploid atau haploid (karena tidak harus kromosom homolog berpasangan). Sedangkan meiosis berlangsung pada sel gamet dan harus diploid (karena kromosom homolog harus berpasangan)
Hapus